Kamis, 23 Februari 2012

Gara-gara Mumet

Aku terduduk di salah satu ruangan sempit yang dipenuhi dengan orang-orang super sibuk di dalamnya. Sesekali celetukan yang berupa pertanyaan keluar dari salah satu orang itu, beberapa kali juga bersamaan disela-sela suara ketukan-ketukan keyboard laptop yang nyaris tak pernah berhenti.
Aku yang baru beberapa hari belakangan ikut menempati (atau bisa dibilang memenuhi) ruangan ini ikut meramaikan dengan ketukan-ketukan keyboard laptopku.
Lelah, sudah pasti. Tapi aku juga senang bisa menghindar dari bisikan-bisikan miring tentangku sebelumnya. Juga pandangan aneh yang kerap kali tertuju padaku. Sayang sekali mereka tidak tahu kalau aku tahu. Entah aku punya salah apa padanya, entah aku pernah berbuat apa padanya. Atau mungkin dia yang hanya sekedar iri dengan pencapaianku. Kadang aku hanya tersenyum jika melewatinya, kadang juga menyapa (kalau moodku sedang baik). Tapi tak jarang aku hanya berlalu sambil pura-pura tidak melihatnya. Memang kenapa? Boleh-boleh saja kan aku melakukannya? Itu hak ku kan?
Ah, buat apa dipermasalahkan. Sekarang aku punya kebebasan kemana saja. Kemana aku suka. Disini atau disana.

Kamis, 09 Februari 2012

me and my best

sahabat itu seperti orang, dia membelamu, saat kamu meninggalkannya, ia tak akan meninggalkanmu ... selalu ada ... (dikutip dari penelusuran google)

semua orang pastinya punya sahabat... begitu juga dengan saya.
Tapi beruntung saya punya banyak sahabat yang siap sedia menolong atau saya tolong disaat-saat 'istimewa'. Saat histeris karena terlalu bahagia juga saat kalut dengan berbagai masalah. Bukan untuk memberi masukan atau nasehat, tapi hanya untuk mendengarkan.

Saya dan Saudara Kembar Saya
Saudara sekaligus sahabat. Sah-sah saja kan... karena dia yang selalu punya pemikiran cukup sama dengan saya. Yang punya pandangan hampir sama dengan saya. Kesukaan yang sama juga pendapat yang hampir sama. Saling mengenal nyaris 24 tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengerti sisi seseorang, tapi juga bukan waktu yang cukup untuk tahu bagaimana orang itu. Ya, pastinya semua orang punya pandangan dan cara masing-masing dalam menghadapi masalah. 
Saya dan kembaran saya
Dia yang selalu bilang "That's Life" Itulah hidup. Yah,,, memang inilah hidup.

Saya dan Teman Kuliah Saya
Namanya Omank, ya saya memanggilnya begitu. Dia yang tak pernah mau menjudge seseorang. Dia yang selalu siap menerima gangguan saya kapan pun dimana pun. Dia yang sering saya telepon saat dini hari,,, begitupun sebaliknya. Dia yang selalu memberi semangat agar saya kuat. Dia yang memberi trik-trik jitu ... cara-cara aneh yang memang ampuh dalam menghadapi masalah.
Omank dan Saya
Saya dan Sepupu Teman Saya
Saya dan Itha
Namanya Itha. Seringkali orang bertanya "Kenal dimana?" dan kami pun tertawa sendiri. Kami tidak satu sd, smp ataupun sma, apalagi kuliah karena ia kuliah di kedokteran dan saya di fakultas teknik. Awal perkenalan adalah saat saya kerumah teman  saya saat sma. Awalnya kami hanya saling tahu, kenal pun tidak terlalu. Entah kapan persahabatan dimulai. Saat kuliah atau akhir kuliah saya. Dan saya juga lupa awal pertemuan lagi lewat media apa, entah facebook atau sms atau bertemu langsung. Yah, pokoknya akhirnya kami bersahabat sampai sekarang. Berbagi berbagai masalah,, walau saya lebih sering jadi pendengar... tapi saya senang. Menemani saya hampir setiap sabtu (sebelum babynya lahir) dan berbagi cerita. Hingga sekarang walau harus culik menculik dulu,,,hihihi

Saya dan Teman Sekantor Saya
Namanya Indri. Belum lama saya kenal tapi langsung klop karena kami punya hobi yang sama yakni jalan-jalan, belanja dan wisata kuliner. Karena gaya pacaran kami yang sama-sama LDR (Long Distance Relationship), kami menghabiskan waktu bersama hampir setiap weekend ataupun sepulang kantor. O ya, satu lagi hal yang paling kami sukai-----------K A R A O K E, yang dilakukan hampir tiap minggu....

Saya dan Indri
Saya dan Si Teman Sebangku saat Sekolah
Yang ini Nita. Sudah kenal lama sejak di sekolah dasar. Walau tidak satu sekolah, saat SD kami sering bertemu di perkemahan sabtu minggu yang diadakan di sekolah saya. Juga saat les privat di sala satu guru saya. Lupa-lupa ingat juga,,, rasanya ada salah satu gadis yang memergoki sendok makan saya saat kemah digunakan sebagai pembersih salah satu kaki teman saya. Gadis itu hanya menatap saya kasihan. Disanalah semua berawal. Lalu duduk sebangku saat kelas satu SMP dilanjut dengan duduk sebangku 2 tahun saat SMA. Sampai saat ini kami masih sering pergi bersama, saling curhat masalah kerja,,,, dan saling tukar pikiran tentang masa depan :)
Nita dan Saya


Nah, begitulah cerita saya hari ini
Bersyukur memiliki mereka :)

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...