Jumat, 27 Desember 2013

Si Gadis Lebay

mungkin beberapa orang (atau banyak orang) yang beranggapan saya ini berlebihan. Istilah gaulnya sih 'lebay'. yah, tapi kadang saya juga merasa seperti itu. Berlebihan. Terutama dalam mengekspresikan apa yang saya rasakan, apa yang saya alami, dan angapan-anggapan saya tentang dunia bahkan tentang hal-hal kecil. Tidak apalah. Toh, itu hak saya menjadi siapa dan bagaimana. Jangan sampai saya harus merubah diri saya menjadi bukan saya. 
saya gak mau loh, hidup dalam kepura-puraan (puitisnya sih gitu).
saya pengennya ya jadi diri saya sendiri.
dan saya juga pengen orang-orang yang menyukai saya ya karena saya yang begini.
karena saya yang memang saya.
tapi kadang susah juga ya, karena pemikiran orang kan beda-beda.
ada yang mikirnya positif ada juga yang negatif.
ada yang mikirnya 'its okay' ada juga yang mikir 'ih, lebay'
tapi setiap orang berhak menilai kan, setiap orang punya pandangan masing-masing tentang suatu hal.
dan saya juga harus rela dianggap "si gadis lebay" yang berkoar-koar di twitter, upload2 foto gak penting di instagram, repath2 hal konyol di path, atau hal menye-menye lainnya apapun itu termasuk bikin tulisan-tulisan gak penting di blog ini.
Itu karakter gitu loh. (kalo boleh saya bilang bgitu sih).

hihi... lucu juga ya kenapa saya tiba-tiba ngomongnya begini.
hm... kadang saya takut hal ini yang bikin kamu marah sama saya, kesel sama saya, atau beranggapan saya sok lemah ato malah sok bahagia atau apapun.
dulu-dulu sempat juga saya mikir2 sebelum nge-post sesuatu ke media sosial. mikir orang-orang yang bakal baca atau kamu yang saya pikir ga pernah peduli sama apapun yang saya buat.
tapi saya cuma mau jadi saya kok, dan saya maunya kamu mencintai saya (atau suka, atau tertarik, whatever) karena apa adanya saya. 
hm... itu dulu deh.


Selasa, 24 Desember 2013

apa yang kau inginkan?

tanyalah apa yang kuinginkan sekarang...
apalagi?
aku hanya ingin menjadi seseorang yang bisa membuatmu bahagia
karena tuhan sudah mengembalikanmu padaku
😊😊😊

Senin, 23 September 2013

aku... ya begini

mungkin kau lihat aku berbeda
mungkin kau pikir aku berubah
tapi aku tetaplah sama
hanya saja kau melihatku dari sisimu yang lain
yang aku belum kenal selama ini
aku.... ya begini 😊

Selasa, 03 September 2013

kenapa masih aja cemburu?

tuh! dibilangin juga apa!
jangan kepo! jangan peduli! jangan mau tau!
tau sendiri kan akibatnya....
kapan aku move on nya nih, tuhaaaaan
capek lo begini-begini terus
capek juga sok2an jadi detektive yang sebenernya ga ada gunanya
malah tambah cape kalo ngurusin hal yang sebenernya ga boleh diurus
jadi mesti gimana lagi, Tuhan?
boleh dong minta lagu geisha dulu
kayaknya pas banget sama suasana hati
#eeeeeaaaa

Jumat, 30 Agustus 2013

Lagi-lagi KAMU!

Berkali-kali saya menulis dan menghapusnya lagi dalam blog ini. Bahkan beberapa hanya terabaikan menjadi sebuah draft. Saya malu. Saya tidak punya tulisan bagus untuk dipublikasikan. Kisah saya juga biasa-biasa saja untuk menjadi sebuah cerita. Memang semua hanya tentang kamu. Selalu kamu dan lagi-lagi kamu. Entah kenapa saya tidak bisa mengurangi cinta saya bahkan setelah beberapa kejadian yang menyakiti hati saya kemarin-kemarin. Saya hanya bisa terus berharap bahwa semua akan bisa menjadi lebih baik. Saya berharap semua kejadian yang lalu bisa saya jadikan pelajaran berharga bagi perjalanan kita nantinya. Seandainya kita bersama.
Kamu terlalu menguasai saya. Kamu mengambil semua cinta yang saya punya. Bahkan untuk diri saya hanya saya sisakan sedikit untuk berjaga-jaga. Siapa tahu dunia berkehendak lain mengenai kisah kita. Tapi saya tidak akan berhenti berharap :)

Kecanduan Kopi

Mereka menyeruput kopi paginya dengan ribut sambil ber 'ahh' ria, sedangkan aku hanya memesan cokelat panas. Yeah, aku tak terlalu tertarik pada kopi. Aku cenderung berpikir bahwa kopi akan membuat kecanduan, lagipula tidak sepenuhnya mengusir kantukku. Memang beberapa kali aku mencoba Kopi, khususnya saat aku benar-benar harus terjaga mengerjakan tugas-tugasku saat kuliah, atau saat aku benar-benar ingin terjaga untuk menghabiskan serial film yang sedang kutonton.
Beberapa orang bilang padaku bahwa kopi benar-benar membantu hidup mereka, pokoknya hidup akan sulit tanpa kopi. Yah, kurasa mereka sudah kecanduan, sama halnya seperti mereka yang tidak bisa hidup tanpa rokok. Mungkin itu juga yang membuatku tidak terlalu tertarik dengan kopi. Aku takut kecanduan. Aku takut kecanduan terhadap suatu hal. Hal remeh sekalipun.
Beberapa waktu lalu aku nyaris kecanduan kopi, akibat salah satu rekan kerjaku yang memang rajin membuatkan kopi untuk rekan kerja yang lain. Aku tentu senang-senang saja jika menikmati sesuatu dengan gratis :p lagipula tidak ada salahnya mencicipi dalam waktu senggang, sambil menunggu waktu pulang.
Nyatanya dua minggu itu nyaris membuatku ketergantungan terhadap kopi, sekalipun itu hanya capucino yang kandungan kafeinnya lebih sedikit dari kopi hitam. Tapi dengan segera aku mengentikannya, masih bisa selagi belum kecanduan.
Yah, sekarang aku harus puas dengan cokelat panasku atau secangkir teh yang menemani sore hariku.
Biar aku tergantung hanya pada diriku.
Tidak pada kopi.
Apalagi padamu.

pada suatu sore

Sore itu langit tampak kemerahan. Ah! Hari mulai senja. Aku melangkahkan kakiku perlahan di atas pasir putih yang tampaknya mulai berwarna kecokelatan. Berjalan terus sambil memperhatikan keramaian di sekitarku. Ramai sekali. Seolah-olah mereka atau kami tidak pernah melihat senja seindah ini. Ah! Senja lagi. Mengingatkanku padamu sore itu. Sore yang tidak pernah menjadi milik kita. Atau sore yang dulunya kita anggap milik kita. Padahal tak pernah ada kita. Hanya aku. Atau kamu.
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)jhvAKJscvlj
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)

Selasa, 13 Agustus 2013

Terima kasih, Kamu



Satu proses lagi dalam hidupku. Satu pelajaran berharga yang mungkin nantinya bisa membuatku lebih baik atau hanya jadi kenangan yang membuatku tersenyum di kemudian hari.


Pagi yang kelam. Aku menarik selimut hingga menutupi bagian bawah wajahku. Huh! Dinginnya pagi ini. Malas sekali untuk beranjak ke tempat kerjaku. Matahari seolah bersembunyi dan menjauh dariku. Ah! Jangan diingat lagi. Tidak perlu dan tidak penting lagi. Itu hanyalah proses pendewasaan diri, itu hanyalah proses yang harus kulalui dalam hidupku. Paling tidak sekarang aku tahu bahwa aku tak boleh lagi memulai hal yang tak akan bisa kuselesaikan. Berjalanlah dengan benar, melangkahlah hati-hati, jangan sampai terjatuh untuk kesekian kali lagi.


Yang aku tahu sekarang bahwa kebahagiaan mereka jauh lebih berarti dari apapun, lagipula aku toh tetap bahagia. Masa lalu hanyalah sebuah memori kehidupan yang dialami setiap orang. Nanti pasti akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu.


Terima kasih, Kamu.

Yang selalu mengingatkanku ketika aku lupa.

Yang selalu menegurku ketika aku salah.

Yang selalu menemaniku ketika aku jatuh.

Yang selalu menenangkanku ketika aku takut.

Hai, kamu….
Berbahagialah… karena telah menjadi orang yang membuat orang lain bahagia. Aku dan mereka.

Selasa, 16 Juli 2013

babibu ga jelas

hey! I miss you so much, Blog.
setelah sibuk2 sama urusan kantor yang sebenernya males banget buat dikerjain, finally bisa juga buka facebook dan Blog di laptop... mumpung agak free dikit lah ya... sebelum si bos manggil2 buat ngasi kerjaan (lagi).
so, how are you now? missing me? ato biasa aja? ato malah ga inget ya?
yah whatever lah ya.... pastinya saya berharap semua makin baik makin lancar makin jaya...
loh?! berasa ngucapin selamat ulang taun gitu ya?!
ngomong-ngomong soal hidup, hidup saya ya masih gini-gini aja sih.... ga banyak berubah, cuma rasanya ya lebih SAYA aja. Ga peduli lah sama omongan orang-orang tentang saya yang begini dan begitu, ga peduli juga sama ortu (mestinya peduli) yang kayaknya juga udah gimanaaaaa gitu sama saya.
ih, males banget deh ngomongin masalah hidup ya... berat banget rasanya, yang penting dijalanin dengan santai dan happy pasti akhirnya juga happy dong.
jadi, akhir kata (karena kerjaan udah dateng) saya ucapin....
semoga semua bahagia seperti seharusnya


Selasa, 11 Juni 2013



Rasanya aku sudah kehilangan arah
Rasanya aku tidak punya tempat untuk berpijak
Rasanya  aku sudah kehilanganmu…

Gadis itu menghirup bau kopi yang melesak ke hidungnya. Ia tidak terlalu suka kopi, apalagi kopi hitam yang pahit. Rasanya agak aneh di bibir. Hanya saja ia suka sekali bau kopi, rasanya menenangkan, mengingatkannya pada rumah, pada kenangan-kenangan lamanya, pada seseorang itu.

Kopi yang dipesan baru saja dihidangkan. Bukan kopi hitam yang pahit, tapi Cappucinno hangat yang di atasnya selalu memiliki corak tersendiri sesuai suasana hati si Barista (pembuat kopi). Baunya yang khas memaksa ingatan lamanya kembali. Ingatan tentang masa-masa indahnya dulu, juga masa pahitnya yang telah berlalu. Matanya masih sibuk membaca novel yang baru saja dibuka bungkusnya, tapi pikirannya melayang entah kemana dan membuat cerita sendiri. Cerita yang selama ini menjadi mimpinya dan kini akan tetap hanya akan menjadi sebuah mimpi.

Selasa, 04 Juni 2013

Peluk Saja Aku!



Gadis itu menatap cermin di depannya dengan gamang. Gadis yang dipandangnya membalas pandangannya dengan sama gamangnya. Wajahnya berkerut entah karena kesal atau sedih. Yang pasti terlihat seperti sedang memendam sesuatu, entah amarah, cerita sedih atau kebingungan. Matanya sembap tapi  tidak ada air mata lagi. Habis sudah. Rasanya si gadis sudah menangis berhari-hari sampai wajahnya mulai kusut, hidung dan pipinya memerah akibat diusap berkali-kali.
“Ada apa?” tanya si Gadis pertama.
“Entahlah, hanya saja rasanya semua kacau” balas si Gadis kedua.
“Mengapa bisa?” tanya si Gadis pertama lagi.
“Aku juga ingin menanyakan hal yang sama” jawab si Gadis kedua.
Lalu mereka terdiam. Lama. Sementara langit di luar jendela mulai kelabu. Sinar matahari yang tadinya menerangi wajahnya mulai turun perlahan digantikan sinar rembulan yang lebih redup tapi masih memiliki cahaya.
“Mengapa kita terlalu berlarut-larut?” tanya si Gadis pertama. Gadis kedua hanya terdiam. Lalu tersenyum. Matanya menerawang begitu juga dengan pikirannya.
“Kenapa kita tidak mulai bangkit?” usul si gadis kedua.
“Aku tidak yakin aku bisa” balas di pertama.
“Pasti bisa jika kita bersama” si gadis kedua memastikan.
“Peluk saja aku” pinta si gadis pertama.
Si gadis kedua hanya terdiam, tidak tersenyum juga tidak menunjukkan kesedihan.
“Kenapa? Kenapa kau diam?” si pertama mulai berteriak.
Si kedua berdeham pelan lalu tersenyum.
“Bagaimana bisa aku memelukmu jika aku adalah kamu”
Lalu mereka mulai tergelak.
“Yah, dari dulu pun kita selalu sendirian, kan? ”

Rabu, 15 Mei 2013

aku menatap potongan-potongan foto berpigura di depanku. 
kronologis kami dalam empat tahun terakhir.
ada apa ini? 
apa sebenarnya yang sedang terjadi?
ah...entahlah. 
aku masih belum percaya dengan semua ini. 
kenapa bisa? 
lalu kenapa tuhan mempertemukan kita jika akhirnya malah seperti ini? kemana perginya janji-janji yang kita ucapkan selama ini? 

apa ini memang benar? 
ah,,,, sudahlah

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...