Jumat, 30 Agustus 2013

Lagi-lagi KAMU!

Berkali-kali saya menulis dan menghapusnya lagi dalam blog ini. Bahkan beberapa hanya terabaikan menjadi sebuah draft. Saya malu. Saya tidak punya tulisan bagus untuk dipublikasikan. Kisah saya juga biasa-biasa saja untuk menjadi sebuah cerita. Memang semua hanya tentang kamu. Selalu kamu dan lagi-lagi kamu. Entah kenapa saya tidak bisa mengurangi cinta saya bahkan setelah beberapa kejadian yang menyakiti hati saya kemarin-kemarin. Saya hanya bisa terus berharap bahwa semua akan bisa menjadi lebih baik. Saya berharap semua kejadian yang lalu bisa saya jadikan pelajaran berharga bagi perjalanan kita nantinya. Seandainya kita bersama.
Kamu terlalu menguasai saya. Kamu mengambil semua cinta yang saya punya. Bahkan untuk diri saya hanya saya sisakan sedikit untuk berjaga-jaga. Siapa tahu dunia berkehendak lain mengenai kisah kita. Tapi saya tidak akan berhenti berharap :)

Kecanduan Kopi

Mereka menyeruput kopi paginya dengan ribut sambil ber 'ahh' ria, sedangkan aku hanya memesan cokelat panas. Yeah, aku tak terlalu tertarik pada kopi. Aku cenderung berpikir bahwa kopi akan membuat kecanduan, lagipula tidak sepenuhnya mengusir kantukku. Memang beberapa kali aku mencoba Kopi, khususnya saat aku benar-benar harus terjaga mengerjakan tugas-tugasku saat kuliah, atau saat aku benar-benar ingin terjaga untuk menghabiskan serial film yang sedang kutonton.
Beberapa orang bilang padaku bahwa kopi benar-benar membantu hidup mereka, pokoknya hidup akan sulit tanpa kopi. Yah, kurasa mereka sudah kecanduan, sama halnya seperti mereka yang tidak bisa hidup tanpa rokok. Mungkin itu juga yang membuatku tidak terlalu tertarik dengan kopi. Aku takut kecanduan. Aku takut kecanduan terhadap suatu hal. Hal remeh sekalipun.
Beberapa waktu lalu aku nyaris kecanduan kopi, akibat salah satu rekan kerjaku yang memang rajin membuatkan kopi untuk rekan kerja yang lain. Aku tentu senang-senang saja jika menikmati sesuatu dengan gratis :p lagipula tidak ada salahnya mencicipi dalam waktu senggang, sambil menunggu waktu pulang.
Nyatanya dua minggu itu nyaris membuatku ketergantungan terhadap kopi, sekalipun itu hanya capucino yang kandungan kafeinnya lebih sedikit dari kopi hitam. Tapi dengan segera aku mengentikannya, masih bisa selagi belum kecanduan.
Yah, sekarang aku harus puas dengan cokelat panasku atau secangkir teh yang menemani sore hariku.
Biar aku tergantung hanya pada diriku.
Tidak pada kopi.
Apalagi padamu.

pada suatu sore

Sore itu langit tampak kemerahan. Ah! Hari mulai senja. Aku melangkahkan kakiku perlahan di atas pasir putih yang tampaknya mulai berwarna kecokelatan. Berjalan terus sambil memperhatikan keramaian di sekitarku. Ramai sekali. Seolah-olah mereka atau kami tidak pernah melihat senja seindah ini. Ah! Senja lagi. Mengingatkanku padamu sore itu. Sore yang tidak pernah menjadi milik kita. Atau sore yang dulunya kita anggap milik kita. Padahal tak pernah ada kita. Hanya aku. Atau kamu.
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)jhvAKJscvlj
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)
Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Tak bisa ku hidup tanpamu Terbiasa kau perhatikan aku Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Tak bisa aku melupakanmu Walau kau bukan milikku lagi Aku dan kamu, itu dia doaku Aku dan kamu, itulah mimpi besarku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Ooh cintaku Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih Bagaimana nasib cintaku Hatiku masih hidup di ragamu Masih saja ku menganggapmu Aku pasanganmu seperti dahulu Kau mimpi besarku

dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2012/07/lirik-lagu-rini-mimpi-besarku.html#.UiD8K38uNio
salam kenal ya :)

Selasa, 13 Agustus 2013

Terima kasih, Kamu



Satu proses lagi dalam hidupku. Satu pelajaran berharga yang mungkin nantinya bisa membuatku lebih baik atau hanya jadi kenangan yang membuatku tersenyum di kemudian hari.


Pagi yang kelam. Aku menarik selimut hingga menutupi bagian bawah wajahku. Huh! Dinginnya pagi ini. Malas sekali untuk beranjak ke tempat kerjaku. Matahari seolah bersembunyi dan menjauh dariku. Ah! Jangan diingat lagi. Tidak perlu dan tidak penting lagi. Itu hanyalah proses pendewasaan diri, itu hanyalah proses yang harus kulalui dalam hidupku. Paling tidak sekarang aku tahu bahwa aku tak boleh lagi memulai hal yang tak akan bisa kuselesaikan. Berjalanlah dengan benar, melangkahlah hati-hati, jangan sampai terjatuh untuk kesekian kali lagi.


Yang aku tahu sekarang bahwa kebahagiaan mereka jauh lebih berarti dari apapun, lagipula aku toh tetap bahagia. Masa lalu hanyalah sebuah memori kehidupan yang dialami setiap orang. Nanti pasti akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu.


Terima kasih, Kamu.

Yang selalu mengingatkanku ketika aku lupa.

Yang selalu menegurku ketika aku salah.

Yang selalu menemaniku ketika aku jatuh.

Yang selalu menenangkanku ketika aku takut.

Hai, kamu….
Berbahagialah… karena telah menjadi orang yang membuat orang lain bahagia. Aku dan mereka.

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...