Manado, 17 Oktober 2012
Aku terbangun sebelum pukul lima pagi seperti biasanya. Memang tidak langsung mandi ataupun bersiap untuk hari ini, toh tidak ada yang mengejarku. Biasanya aku membuka kembali novel yang sebelumnya kubaca atau menyalakan
dvd player untuk menonton serial korea yang sedang kuikuti, atau juga sekedar melihat-lihat isi facebook, twitter dan instagram ku.
Kali ini aku hanya bangun untuk mematikan AC yang membuat tubuhku serasa membeku lalu menyalakan televisi di kamar hotelku.
Hotel Aryaduta merupakan salah satu hotel bintang empat yang letaknya di
kota Manado. Salah satu sumber mengatakan bahwa perjalanan dari Bandara Sam Ratulangi ditempuh sekitar 30
menit, namun aku dan si pak sopir hanya perlu waktu sekitar 20 menit karena sudah larut malam dan melewati jalan besar dan beberapa jalan tikus.
Aku mendapat kamar di lantai 9 dengan kota Manado sebagai pemandangan dari jendela. Malam itu suasana temaram akibat gerimis yang baru saja mengguyur kota itu. Kaca jendela kamarku tertutup air hujan yang membuatnya terasa lebih sejuk.
|
Hotel Aryaduta tampak depan |
|
Lobby Depan |
Hari kedua......
Hari itu tidak ada yang terlalu istimewa,
karena hari itu aku hanya mengikuti acara sosialisasi. Salah satu
atasanku merupakan salah satu narasumber pagi itu sehingga aku harus
ikut menyiapkan hal-hal kecil yang masih diperlukan. Kuhabiskan
sarapanku dengan cepat dan segera menyusul ke lantai 6 tempat
diadakannya pelatihan.
|
View Lantai 6, kolam renang dan laut |
Pelatihan berakhir sekitar pukul 06.30 malam dan akupun bersiap menikmati malam di kota itu. Beruntung aku punya teman yang bersedia menjadi
tour guide semalam ku.
Dia bilang Manado bukan kota yang besar, bahkan lebih kecil dari Denpasar.
"Tempatnya ya segini-segini aja" teriaknya sambil mengatasi suara kendaraan di sebelah kami. Malam itu jalanan tampak basah akibat hujan pada siang harinya, namun tidak menyurutkan niat penduduk kota untuk sekedar nongkrong di tempat-tempat tertentu. Kali ini aku tidak memilih mall (seperti biasa) untuk tujuanku. Aku bilang padanya aku ingin tempat yang terkenal-terkenal saja.
Jadi, kami melihat pohon natal yang sempat menjadi pohon natal tertinggi se-asia, setelah sebelumnya menyantap sop babi yang memang terkenal di daerah itu.
|
Nah, itu pohon natalnya (walau ini unduhan dari internet) |
|
Pohon natal jika dilihat dari dekat |
Kami melanjutkan perjalanan ke salah satu patung yesus yang besar di kota itu.
"Aku tak tahu apa ini terkenal, tapi banyak orang yang ke tempat ini untuk sekedar mengambil foto" jelasnya. Aku merapatkan jaketku karena udara mulai terasa dingin. Jalanan mulai sepi. Aku mengambil beberapa foto yang bisa kuambil karena hari sudah malam dan aku tidak bisa naik ke atas bukit untuk mendapat
view yang lebih baik.
|
ini patungnya :D |
Nah, karena sudah pukul sembilan malam, kami segera ke tempat oleh-oleh untuk kubawa pulang. Setelah itu kami kembali ke hotel dan berakhir sudah perjalananku.
Manado... terima kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar