Saya yakin hampir sebagian besar masyarakat Indonesia
terutama pecinta dunia perfilman sudah menonton film yang satu ini. Habibie
Ainun. Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata salah satu pemimpin Negara Indonesia
di jamannya.
Hari itu sebulan lalu sekitar tanggal 17 Desember 2012, saya
dan beberapa teman ikut meramaikan salah satu bioskop yang terletak di daerah
Kuta tepatnya di mall yang letaknya di depan antai Kuta, Beachwalk. Dengan
modal ‘tiket titip beli di temen’ itu akhirnya kami mendapat giliran menonton
pukul 19.00 Wita, dan kami harus berangkat 2 jam sebelumnya untuk
mengantisipasi kemacetan yang terjadi akhir pekan itu.
Akhirnya kami sampi 30 menit sebelum film dimulai akibat kemacetan
serta sulitnya mencari parkir di tempat itu, namun untunglah kami tidak
melewatkan apapun. Film yang berdurasi 118 menit tersebut sukses menghipnotis
saya malam itu. Dengan berbekal tissue dan beberapa camilan, saya begitu
menikmati semuanya seolah saya yang berada di film itu, entah sebagai Habibie
juga Ainun. Ah… siapa sih yang tidak terhipnotis dengan adegan-adegan itu? Apalagi
itu adalah kisah nyata yang memang benar terjadi…
Hm… saya jadi ingin seperti mereka. Ingin seperti
Habibie_Ainun. Mereka yang melewati hidup penuh dengan cinta dan kesetiaan
sampai akhir hidupnya. Mereka yang menjalani hidup tanpa pernah menyesal dengan
apapun yang mereka lewati, dan apapun yang mereka pilih. Itu bisa kan?
Berikut
ini kutipan isi surat Cintanya, yang saya petik dari http://hiburan.kompasiana.com/film/2012/11/01/cinta-pertama-terakhir-pak-habibie-dalam-film-habibie-ainun-505191.html
:
Sebenarnya ini bukan tentang
kematianmu, bukan itu.Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada
pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah
giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak
sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku
menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku
serasa kosong melompong, hilang isi……
“Saya dilahirkan untuk Ainun dan Ainun dilahirkan untuk
saya”
……Kau tahu sayang, rasanya seperti
angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.Pada airmata yang jatuh
kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau
ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi
rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang
baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku
kekasih yang baik.mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah
mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku
arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada
untukku, dan sekarang kembali tiada.selamat jalan sayang, cahaya mataku,
penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
BJ.Habibie
Ada cuplikan film nya juga nih.....
aku ngefans bgt ama mbak!!!!!
BalasHapusmbak siapa ini maksudnya?
BalasHapusWaahh tulisannya menginspirasi bgt..
BalasHapustrims ya arsana....
BalasHapus