Aku menikmati kopi pagiku dalam diam. Suara gemerecik air terdengar dari kolam di halaman samping dan matahari mulai menghangatkan pagi yang begitu dingin. Batu. Salah satu kota yang aku kunjungi beberapa tahun lalu. Kini aku kembali lagi ke tempat yang sama. Menikmati suasana yang nyaris sama seperti dulu. Ah, rasanya aku seperti berada dalam novel-novel karya Mira W dan Marga T yang dulunya sempat menjadi penulis favoritku. Aku bisa membayangkan plot dan adegan yang terjadi dengan menikmati suasana ini. Menikmati menjadi si gadis pemeran utama yang merasakan suasana pedesaan yang tenang.
Namanya atila. Seorang gadis yang dijodohkan dengan anak kenalan orang tuanya.
Demi bisa kuliah ke Jakarta, Atila bersedia dijodohkan dengan anak dari sabahat ayahnya. Demikian juga Jiro, demi mendapat warisan, dia bersedia dijodohkan dengan anak dari sabahat ayahnya. Dan disinilah mereka berdua, Atila dan Jiro terikat dalam perkawinan.
Sejak menikah, mereka tinggal di rumah tantenya Jiro, Tante Nella, di daerah Kebayoran. Atila menempati kamar sendiri demikian juga Jiro.
Sedari awal, Jiro sudah mengatakan dengan tegas pada Atila ‘Jangan sampai teman2ku tahu kalau kau istriku. Katakan saja kita baru bertunangan’. ‘Lho koq ? Jadi apa yang dikatakan ibunya bahwa Jiro udah lama naksir aku, salah dong ?’ Atila gegetun.
Dari percakapan antar teman Jiro yang tanpa sadar didengar Atila, tahulah Atila, bahwa Jiro pernah disakiti oleh cewek dan kini memusuhi makhluk yang bernama cewek.
Kalau emang gak peduli dan musuhan ama cewek, kenapa sikapnya seperti interrogator yang penuh curiga terhadap teman-teman pria yang dikenal Atila ?
Jiro tidak suka melihat Atila akrab dengan Rio (teman kuliah Jiro) yang suka meminjamkan buku-buku detektif. Jiro juga terlihat agak marah waktu melihat Atila pulang diantar Robi.
Karena Atila kuliah di daerah Grogol, dan agar dia tidak kelelahan pulang pergi Grogol – Kebayoran serta dengan ijin Jiro, dia kost di dekat kampusnya.
Dengan dalih tempat latihan tenisnya dekat kampus Atila, Jiro memiliki kunci kamar kost Atila agar bisa menyimpan peralatan sportnya. Atila yakin ini merupakan cara Jiro mengawasinya..
Keluguan Atila yang tidak merasa ada yang perlu disembunyikan malah berkibat buruk.
Sewaktu menyambangi tempat kost Atila Jiro mendapatkan sepucuk surat yang diperuntukkan bagi Atila dari seseorang bernama Dani. Surat itu dibaca oleh Jiro dan membuat geram hatinya sebab salah satu kalimat dalam surat itu mengatakan bahwa nama Atila telah terukir dihati Dani.
Kecemburuan Jiro yang berlebihan yang katanya udah gak peduli sama cewek, menurut Atila tidak berdasar sebab Atila pernah memergoki Jiro asyik bercanda dengan Mona sambil rangkul-rangkulan.
Tapi apa yang harus Atila lakukan kini ? Satu-satunya orang dimana dia berharap bisa sebagai tempat curhat, teman diskusi yang menyenangkan malah menuduhnya tidak setia. Dan ibunya menuduhnya kurang memperhatikan suami.
Hatinya yang belia semakin bingung dan sedih manakala melihat Jiro yang semakin menjauh dan…puncaknya sewaktu Jiro mengatakan sebaiknya pernikahan ini tak usah diteruskan lagi.
Sanggupkah ditanggungnya rasa malu sebagai janda di usia sembilan belas dan masih perawan….? Rasa sedih dan stress yang tanpa disadari membuat Atila jatuh sakit. Dan dalam igauannya dia memanggil Jiro….
daaaan.... akhirnya... silahkan dibaca sendiri ya
sampai lupa..... judulnya "Namamu Terukir Di Hatiku" karya Marga T
pinjemmmmm :( :(
BalasHapusnoel jaman dodol yang ga tau entah dimana :')
Hapushaii brooo, keren emang nih novel
BalasHapustoko buku online, jual buku online