Senin, 05 Mei 2014

Kau pasti akan datang, kan?

Kali ini aku lebih memilih sebuah Tea House dibanding kedai kopi yang terletak di sebelahnya. Bukan apa-apa, hanya saja perutku belum terisi apa pun sejak pagi tadi sedangkan waktu sudah melewati makan siang. Aku memilih tempat di sudut ruangan dengan sofa hijau daun dan meja cokelat kayu di depannya. Ruangan itu berdinding bata merah yang dibiarkan tanpa plesteran maupun acian. Salah satu dindingnya diberi wallpaper rumput dengan botol-botol minuman dan beberapa barang antik sebagai pajangan. 
Aku meneliti menu yang dibawakan salah satu pelayan dan langsung memesan apa yang kuinginkan. Tetap saja cokelat dingin yang menjadi pilihanku, bukan teh hijau atau minuman sehat lain yang juga tertera dalam menu. Sebagai pendamping cokelatku, aku memilih dimsum yang merupakan makanan ringan untuk mengisi lambungku. Ah, aku menunggumu begitu lama. Hingga malu rasanya aku berlama-lama menghabiskan waktuku sambil memainkan ponselku sedangkan aku hanya memesan sedikit makanan dan perutku rasanya belum mau diisi lagi. Tapi disinilah aku. Menunggu hingga kau datang menjemputku dengan senyummu yang sama. Kau akan selalu datang kan? 



Karena aku akan selalu menunggu....

3 komentar:

  1. Seandainya ada seseorang yang dengan tulus mengucap "aku akan selalu menunggu" padaku, aku ga akan memberinya kesempatan untuk bertanya apa aku akan datang untuknya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. lalu? apa yang akan kau lakukan padanya? membiarkannya terus menunggu? atau?

      Hapus
  2. Atau menjemputmu dan tersenyum padamu?
    Hal itu sudah pasti bisa kamu jawab..

    BalasHapus

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...