Jumat, 02 Desember 2011

Remember When

Satu buku yang membawaku kembali pada masa SMA ku. Aku bahkan nyaris lupa bagaimana aku saat itu. Bukan siswa yang terkenal... bukan juga siswa kuper yang kerap kali ke perpustakaan atau hanya mengurung diri di kelas. Ya, jujur aku suka ke perpustakaan, tapi bukan mencari buku pelajaran.                        Aku, wanita yang biasa-biasa saja, bahkan menganggap masa itu masa yang tidak biasa. Luar biasa malah.  masa-masa yang membuatku mengenal diriku. Masa yang membuatku mulai menilai orang lain dalam hatiku. Masa yang membuatku selalu ingin kembali dan kembali.          Buku ini.... membuatku kembali mengenangnya. Bukan hanya masa SMA ku.. tapi semua kisahku..
Dua tokoh wanita dalam buku ini seperti "aku" dalam hidupku.

Kata-kata di sampul belakang buku yang membuatku langsung membelinya saat itu juga.............

Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.  
Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?  
Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru? 
"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?  
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...