Rabu, 12 Oktober 2011

Pada Suatu Malam

Seorang gadis terduduk di teras rumahnya. Pandangannya kosong, pikirannya menerawang jauh entah kemana. Sesekali ia mencoba menghitung bintang yang akhirnya selalu gagal karena malam itu bukan malam yang mendung. Tidak semendung hatinya.
Malam mulai larut, pikirannya mulai kalut karena pemikiran yang berlarut-larut. Ia berusaha mengingat-ingat apa yang ingin dia kenang. Tapi tidak bisa. Kenangan apa? Toh tidah ada kenangan. Apa yang bisa diingat? Toh tidak ada apa-apa.
Kembali ia menepis pikiran-pikiran itu. Pikiran yang nyatanya hanya khayalan semata.Pikiran yang ternyata hanya mimpi-mimpi pengusik tidurnya belakangan hari ini.
Ingin sekali ia mencari.... tapi apa yang harus dicari??? Toh tidak ada apa-apa.
Hanya lintasan kecil dalam hidup yang membuat pertahanannya sedikit goyah. Hanya sedikit, tidak lebih dari itu.
Gadis itu menepuk pipinya berkali-kali. Hanya untuk menyadarkannya kembali dari mimpi. Kukunya hampir habis digigiti karena terlalu benyak berpikir.
Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa ini? Mengapa begini?
Begitu banyak pertanyaan yang muncul tanpa ia tau apa jawabannya. Pertanyaan yang harus dijawabnya sendiri. Pertanyaan yang ditujukan pada dirinya sendiri.
Tapi ia tetap tidak mengerti.
"Mungkin beginilah hidup"
Akhirnya ia memutuskan.Mungkin itulah jawabannya.
Ketika roda itu kini benar-benar berputar. Ketika dunia rasanya berbalik arah.
Bukan! Bukan ini yang dia cari. Bukan ini tujuan yang sebenarnya. Ia hanya ingin bahagia.
Gadis itu kini membuka buku hariannya. Rasanya ingin menulis apa yang ia rasakan.
Hanya berlangsung beberapa detik... karena detik berikutnya ia menutup buku itu dengan cepat.
Tidak!
Ia tidak mau membuat semua ini menjadi sebuah kenangan dalam hidupnya.
Biarlah rasa ini ia kubur dalam-dalam. Biarlah ia terbang pergi bersama angin yang membawanya. Hingga angin pula yang membawa kembali mimpi indah yang sebenarnya.
Hai kamu....Terima kasih untuk semuanya. Walau tak bisa kuraih, walau hanya melihatmu dari jauh....
Terima kasih telah menunjukkan sosok yang begitu hebat di mataku.
Terima kasih telah membuatku merasakan rindu itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sampai lupa

 hai... sudah begitu lama... bukannnya aku tak ingin menulis lagi atau bagaimana... hanya saja terkadang aku tak punya waktu jika bisa dibil...